Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan HIV/AIDS dengan perilaku berisiko HIV/AIDS

Pengetahuan tentang HIV/AIDS ditemukan
tinggi, namun masih ada kesalahpahaman tentang HIV/AIDS pada seseorang sehingga
masih diperlukan edukasi untuk memperbaiki hal tersebut serta semakin rendah
usia seseorang yang berada pada tingkat sekolah dasar cenderung memiliki
pengetahuan yang benar tentang hubungan antara HIV/ AIDS dan tentang penularan
HIV dan pencegahan daripada mereka yang berusia lebih tua.
Seseorang yang memiliki
pengetahuan baik mengenai HIV/AIDS cenderung memiliki perilaku berisiko yang
rendah, demikian sebaliknya jika seseorang yang memiliki pengetahuan yang
kurang dan sedang cenderung memiliki perilaku berisiko yang tinggi.
Dimulai dari sikap seseorang
terhadap pencegahan HIV/AIDS yang sebenarnya harus ditanamkan mulai dini, diantara
contohnya yaitu :
·
Seseorang akan berperilaku
sehat agar terhindar dari penularan HIV
·
Seseorang tidak berhubungan
seksual sebelum menikah
·
Tidak melakukan oral seks
ataupun anal seks
·
Tidak membuat tato dengan
peralatan yang tidak steril
·
Tidak bergantian dalam
menggunakan pisau cukur
·
Tidak bergantian dalam
penggunaan jarum suntik
·
Memeriksakan kesehatan ketika
mengalami keluhan kesehatan
·
Melakukan tes HIV ketika
mereka merasa berisiko
·
Informasi HIV sangat
dibutuhkan oleh masyarakat
·
Menghindari perilaku yang
tidak sehat
·
Tidak bergontaganti pasangan seksual
(pict source : pengobatanherbal.id)
Dari perubahan sikap yang
positif dapat mengubah perilaku seseorang dari perilaku berisiko menjadi kurang
berisiko terhadap penularan HIV/AIDS sehingga memerlukan bantuan perubahan
emosional dan pengetahuan dalam suatu proses yang mendorong nurani dan logika.
Perilaku berisiko HIV/AIDS di dapatkan sikap seseorang itu terhadap pencegahan
HIV/AIDS yang sudah dijelasakan sebelumnya. Dengan sikap pencegahan terhadap
HIV/AIDS sangat berhubungan dengan tingkat pengetahuan pengetahuan seseorang. Jadi
sesuai dengan terbentuknya perilaku yang baik kemungkinan dipengaruhi oleh
tingkat pengetahuan yang di miliki oleh seseorang.
Pengetahuan merupakan salah
satu domain yang sangat penting dalam pembentukan perilaku seseorang.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu
tahu, memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis),
sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng (long lasting)
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Demikian sebaliknya
apabila perilaku tersebut tidak didasari oleh pengetahuan maka tidak akan
berlangsung lama.
Salah satu unsur yang
diperlukan agar dapat berbuat sesuatu adalah mempunyai pengetahuan dan jika
seseorang menghendaki sesuatu dapat dikerjakan terus menerus maka diperlukan
pengetahuan yang positif tentang apa yang dikerjakan, dengan kata lain tindakan
yang dilandasi pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan tindakan
yang tanpa dilandasi pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi.
Sikap (attitude) merupakan
konsep yang sangat penting dalam komponen sosiopsikologis, karena merupakan
kecenderungan untuk bertindak dan berpersepsi. Sikap masih merupakan reaksi
yang tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap dapat
berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan di sekitar individu yang
bersangkutan pada saat dan tempat yang berbeda. Sikap dinyatakan dalam tiga
domain ABC, yaitu affect, bahavior, dan cognition. Affect merupakan
perasaan yang timbul (senang, tidak senang) behavior adalah perilaku
yang mengikuti perasaan itu (mendekat, menghindar) dan cognition adalah
penilaian terhadap objek sikap (bagus, tidak bagus).
Seseorang yang paham HIV/AIDS
diharapkan untuk dapat mencegah terulangnya perilaku kurang baik dengan
mengubah sikap penderita melalui
konseling ataupun dengan sosialisasi. Pendekatan yang dilakukan ini bisa dimulai
dari diri sendiri untuk menjauhi serta
tidak berperilaku beresiko HIV/AIDS.
Daftar Pustaka
-
Nandasari, F. dan
Hendrati,L.Y. 2015. Identifikasi Perilaku Seksual dan Kejadian HIV (Human Immunodeficiency Virus) pada Sopir
Angkutan Umum di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Berkala Epidemiologi. Surabaya :
Universitas Airlangga.
-
Nuzzilah, N.A. dan Sukendra,
D.M.,. 2017. Analisis Pengetahuan dan Sikap Narapidana Terhadap Perilaku
Beresiko Penularan HIV/AIDS. Jurnal of Health Education. Semarang : Universitas
Negeri Semarang.
Writer :
Ayu Zahrah S.
Writer :
Ayu Zahrah S.
Komentar
Posting Komentar