Kasus Hepatitis Misterius Masuk di Indonesia dan Menyebabkan 3 Orang Anak Meninggal
Kasus Hepatitis misterius masuk di indonesia menyebabkan 3 orang anak meninggal dunia. Disebut misterius karena penyebabnya belum diketahui.
Hepatitis adalah peradangan hati yang bisa berkembang menjadi fibrosis (jaringan parut), sirosis atau kanker. Hepatitis di sebabkan oleh beberapa faktor seperti infeksi virus, zat beracun (misalnya alkohol, obat-obatan tertentu), dan penyakit autoimun (Kemenkes, 2017).
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang biasanya terjadi karena infeksi virus. Seperti hepatitis A, B, C, D dan E. Namun pada kasus ini penyebabnya belum diketahui, ada yang menyebut bahwa hepatitis ini terjadi karena Adenovirus tipe 41 dan SARS-Cov-2 (penyebab Covid-19), namun pernyataan ini masih diteliti lebih jauh lagi.
Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
Adenovirus sendiri merupakan virus yang cukup umum dan bisa menyebabkan beragam gejala pada orang yang terinfeksi. Virus ini memiliki sekitar 50 mutasi. Namun, strainyang saat ini sedang diteliti dan dicurigai berkaitan dengan lonjakan kasus hepatitis pada anak adalah 41F.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.
Kasus ini pertama kali muncul pada 15 April 2022 yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia. Kasus ini sudah ada sekitar lebih dari 150 kasus di 12 negara termasuk di Indonesia.
Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal.
Gejala awal yang muncul pada anak tersebut adalah diare, muntah, nyeri perut dan jaundice (kuning). Pada pasien meninggal diketahui ada gejala demam, kejang dan penurunan kesadaran. Jika ada anak-anak yang mengalami gejala seperti ini jangan tunda untuk segera bawa ke rumah sakit.
Untuk saat ini, pencegahan yang bisa kita lakukan adalah mencuci tangan hingga bersih, makan atau minum yang bersih dan juga matang, buang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya, gunakan alat makan sendiri, gunakan masker serta jaga jarak.
Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.
Surat Edaran tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.
Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, kantor kesehatan pelabuhan, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit untuk antara lain memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit kuning akut di sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR).
Kemenkes juga meminta pihak terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) terdekat apabila mengalami sindrom Penyakit Kuning, dan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220505114846-20-793184/idai-duga-ada-tambahan-kasus-hepatitis-misterius-di-jakarta-dan-daerah
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220504070215-4-336679/who-bawa-kabar-terbaru-soal-kasus-hepatitis-misterius-di-ri
Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta : Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia.
WHO. Global Hepatitis Report 2017. Geneva: World Health Organization; 2017.
Komentar
Posting Komentar