Gangguan Kesehatan Akibat Makan Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji atau biasa di sebut fast food merupakan makanan yang diperoleh dari luar rumah yang disajikan dengan sedikit waktu dan tidak perlu menunggu terlalu lama untuk disajikan. Makanan cepat saji juga dikenal di masyarakat dengan istilah junk food yang secara harfiah diartikan sebagai makanan sampah atau makanan yang tidak bergizi. Makanan tidak bergizi merupakan makanan yang dianggap tidak memiliki nutrisi bagi tubuh. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa makanan ini dapat menyebabkan kerusakan pada kesehatan. Berikut ini merupakan beberapa gangguan yang diakibatkan oleh makanan cepat saji:

1. Obesitas
Berdasarkan penelitian di Inggris, mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi energi dapat menyebabkan berat badan bertambah. Mengonsumsi makanan cepat saji diluar batas wajar dapat meningkatkan resiko obesitas atau kegemukan. Seseorang yang memiliki asupan makanan cepat saji yang besar dapat memiliki resiko obesitas 2,27 kali lebih besar daripada seseorang yang jarang mengonsumsi makanan cepat saji. Kegemukan dapat di sebabkan oleh gaya hidup masa kini yang mengonsumsi fast food modern yang tinggi lemak dan kalori namun rendah serat, vitamin, dan mineral. Mengonsumi makanan cepat saji hanya akan memicu rasa lapar yang terjadi sekejap yang dapat meningkatkan nafsu makan. Hal ini tentunya akan menambah resiko penambahan berat badan.

2. Diabetes
Kebiasaan sering mengonsumsi makanan cepat saji merupakan salah satu penyebab utama meningkatnya masalah kesehatan, termasuk diabetes. Makanan cepat saji (fast food) merupakan makanan yang tidak mengandung gizi yang cukup seperti protein dan karbohidrat. Tingginya gula di dalam fast food membuat matabolisme tubuh menjadi tidak terkendali. Saat tubuh mengonsumsi gula dalam jumlah banyak, maka pankreas akan mengeluarkan hormon insulin yang tinggi sehingga akan menyebabkan peningkatan glukosa dalam darah.

3. Hipertensi
Makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi yang dapat meningkatkan air liru dan sekresi enzim sehingga akan meningkatkan keinginan untuk terus makan. Tingginya lemak jahat dan kadar natrium yang tinggi dapat menyebabkan ketidakseimbangan sodium dan potasium dalam tubuh sehingga menyebabkan hipertensi. Kadar natrium yang tinggi merupakan penyebab besar tekanan darah tinggi (hipertensi).

4. Serangan Jantung
Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan cepat saji dapat mengakibatkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah (hipertensi). Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Pembuluh darah yang tersumbat menyebakan aliran darah menuju jantung terhenti sehingga terjadi penyakit jantung koroner. Salah satu penyebab penyakit jantung adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Seseorang yang memiliki berat badan berlebih akan beresiko mengalami penurunan fungsi jantung.

5. Stroke
Makan makanan cepat saji yang berlebihan juga dapat mengakibatkan terjadinya stroke. Hal ini dikarenakan makanan cepat saji atau fast food mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Kolesterol yang tinggi di dalam tubuh menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang membawa darah ke jantung. Apabila mengenai pembuluh darah otak, maka akan mengakibatkan stroke. Peningkatan penderita stroke di Indonesia juga dapat dikarenakan kegemukan karena mengonsumsi makanan yang tinggi lemak.


Sumber:

Fitriani, Eliya. 2020. Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Dengan Pertumbuhan Pada Anak Usia Sekolah di SDN Sidomulyo 04 Ungaran Kecamatan Ungaran Timur. Semarang: Universitas Ngudi Waluyo.

Pamelia, Icha. 2018. Perilaku Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja dan Dampaknya Bagi Kesehatan. Jurnal IKESMA.

Anggraini, Ariska Puspita. 2021."7 Bahaya Terlalu Banyak Makan Fast Food",https://health.kompas.com/read/2021/01/31/100000268/7-bahaya-terlalu-banyak-makan-fast-food-?page=all#page2, diakses pada 10 Juni 2022 pukul 17.42.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRISTAL ADA DI URINE, KOK BISA?