Sering sakit kepala, vertigo, dan jantung berdebar?? Kenali gejala dan berbagai hal tentang hipertensi!

 Sering sakit kepala, vertigo, dan jantung berdebar?? Kenali gejala dan berbagai hal tentang hipertensi!


Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah Darah baik sitolik maupun diastolik yang Yang terbagi menjadi dua tipe yaitu Hipertensi esensial yang paling sering terjadi Terjadi dan hipertensi sekunder yang Disebabkan oleh penyakit renal atau Penyebab lain, sedangkan hipertensi Malignan merupakan hipertensi yang Berat, fulminan dan sering dijumpai Pada dua tipe hipertensi tersebut. Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes (2018), hipertensi merupakan silent Killer dimana gejalanya sangat Bermacam-macam pada setiap individu dan hampir sama dengan penyakit lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging dan mimisan. 

Menurut Smeltzer (2013), berdasarkan penyebab terjadinya, hipertensi terbagi atas dua bagian, yaitu : 

Hipertensi Primer (Esensial)

Hipertensi primer sering terjadi Pada populasi dewasa antara 90% - 95%. Hipertensi primer, tidak memiliki penyebab klinis yang dapat diidentifikasi, dan juga kemungkinan kondisi ini bersifat multifaktor. Hipertensi primer tidak bisa disembuhkan, akan tetapi bisa Ddikontrol dengan terapi yang tepat.

Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder memiliki ciri dengan peningkatan tekanan darah dan disertai penyebab yang spesifik, seperti penyempitan arteri renalis, kehamilan, medikasi tertentu, dan penyebab lainnya. Hipertensi sekunder juga bisa bersifat menjadi akut, yang menandakan bahwa adanya perubahan pada curah jantung

Hipertensi memiliki beberapa faktor resiko yaitu 

Yang tidak dapat diubah : keturunan dan faktor usia

Yang dapat diubah : konsumsi garam yang berlebihan, kolesterol, kafein, obesitas, kurang olahraga, kebiasaan merokok, dan penggunaan kontrasepsi hormonal 

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat hipertensi antara lain gagal ginjal, infark miokardium, stroke, dan ensefalopati. Namun hipertensi dapat dicegah atau dilakukan pengobatan dengan sebuah penatalaksanaan. Penatalaksanaan hipertensi meliputi yerapi non farmakologi dan terapi farmakologi. Terapi non farmakologi berupa modifikasi gaya hidup meliputi pola diet, aktivitas fisik, larangan merokok dan pembatasan konsumsi alkohol. Terapi farmakologis dapat diberikan antihipertensi tunggal maupun kombinasi. Pemilihan obat anti hipertensi dapat didasari ada tidaknya kondisi khusus (komorbid maupun Komplikasi). Terapi non farmakologi untuk Penanganan hipertensi berupa anjuran Modifikasi gaya hidup. Pola hidup sehat Dapat menurunkan darah tinggi. Pemberian terapi farmakologi dapat Ditunda pada pasien hipertensi derajat 1 Dengan risiko komplikasi penyakit Kardiovaskular rendah. Jika dalam 4-6 Bulan tekanan darah belum mencapai Target atau terdapat faktor risiko Penyakit kardiovaskular lainnya maka Pemberian medikamentosa sebaiknya Dimulai.



Sumber : 

Telaumbanua & Rahayu. 2020. PENYULUHAN DAN EDUKASI TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI. Jurnal Abdimas Saintika, 3 (1) ; 119-124

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRISTAL ADA DI URINE, KOK BISA?