Mengenal lebih jauh apa itu autoimun : mengungkap rahasia tubuh melawan diri sendiri

 Mengenal lebih jauh apa itu autoimun : mengungkap rahasia tubuh melawan diri sendiri


Autoimun adalah respon imun terhadap antigen jaringan tubuh sendiri yang disebabkan oleh mekanisme normal yang gagal berperan dalam mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau keduanya. Penyakit autoimun adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan jaringan atau gangguan fungsi fisiologis akibat respon autoimun (Sekar, 2011).

Penyakit autoimun terjadi karena adanya kekacauan dalam sistem imun tubuh. Secara normal sistem imun kita memproduksi protein yang disebut antibodi yang memproteksi tubuh dari serangan penyaki. Sedangkan autoimun berarti sistem imun kita tidak dapat membedakan antara si penyerang dan jaringan sehat tubuh. Akibatnya sistem imun juga menyerang sel-sel dan jaringan tubuh sendiri yang sehat. Inilah yang menimbulkan penyakit autoimun (Waluyo S dan Marhaendara B, 2014).


Penyebab Penyakit Autoimun

Penyebab dari penyakit autoimun belum diketahui secara pasti. Akan tetapi bukti- bukti dari penelitian menunjukkan bahwa interaksi faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangan penyakit ini. 

Genetika: Riwayat keluarga dengan penyakit autoimun dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi serupa.

Faktor Lingkungan: Paparan terhadap bahan-bahan tertentu, infeksi virus, atau stres lingkungan dapat memicu respon autoimun pada individu yang rentan.

Gangguan Imunologis: Ketidakseimbangan dalam sistem kekebalan tubuh juga dapat memainkan peran penting dalam timbulnya penyakit autoimun.


Jenis Penyakit autoimun 

Lupus (Systemic Lupus Erythematosus)

Lupus adalah penyakit autoimun sistemik kronik, ditandai dengan terbentuknya berbagai macam antibodi yang membentuk kompleks imun dan menimbulkan reaksi inflamasi pada berbagai organ di dalam tubuh. Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui, diduga diawali dengan faktor pencetus yang terdapat di lingkungan, yang akhirnya menimbulkan gangguan respon imun pada penderita dengan dengan gen yang susceptible. Faktor lingkungan sebagai faktor pencetus antara lain, infeksi, sinar ultraviolet, pemakaian antibiotic, stress mental atau fisik dan obat-obatan. (Soetomo 2015).


 Rheumatoid arthritis (RA)

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistem imunnya sendiri yang keliru (Aletaha et al., 2010). 


Penyakit celiac

kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang usus kecil saat seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Penyakit ini menyebabkan berbagai gejala seperti diare, penurunan berat badan, anemia, kelemahan.


Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 (DMT1) disebabkan karena destruksi sel beta pankreas yang diduga melalui proses autoimun atau idioipatik sebagai penyebab dasar (Soetomo, 2015). DMT 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel- sel pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya tubuh mengalami kekurangan hormon insulin dan gangguan metabolisme glukosa.


Gejala Penyakit Autoimun

Gejala dari penyakit autoimun sangat bervariasi, tergantung pada jenis autoimun dan organ tubuh yang terlibat. Akan tetapi, pada banyak kasus, dapat timbul gejala tidak spesifik yang terkait dengan peradangan yang disebut sebagai gejala konstitusional.

Gejala tersebut meliputi : 

Kelelahan yang berlebihan dan berkepanjangan

Nyeri sendi dan otot

Ruam kulit

Penurunan berat badan yang drastic

Demam berkepanjangan


Cara Mencegah Penyakit Autoimun

Menjaga Pola Makan yang Sehat

Makan makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan dan vitamin juga membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

Menghindari Stres Berlebihan 

Stres yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko penyakit autoimun. Lakukan manajemen stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan.

Rutin Berolahraga

Olahraga teratur tidak hanya menjaga berat badan tetap sehat, tetapi juga meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Menghindari Paparan Bahan Kimia Berbahaya

Paparan terhadap bahan kimia berbahaya dapat memicu reaksi autoimun. Penting untuk menghindari kontak dengan zat-zat kimia beracun di lingkungan sehari-hari, seperti pestisida, asap rokok, dan bahan kimia pembersih yang keras.

Menjaga Kesehatan Mental

Stres emosional dan tekanan mental dapat mempengaruhi keseimbangan sistem kekebalan tubuh. Merawat kesehatan mental melalui terapi, dukungan sosial, dan hobi yang menyenangkan dapat membantu menjaga kestabilan emosional dan fisik.



Daftar Pustaka

Aletaha D, Neogi, Silman J, Funovits, Felson T. 2010. Rhematoid Arthritis Collaborative Initiative. Arthritis Rheum. 62: 2569 – 2581

Sekar T.R. 2011. Wanita dan Penyakit Autoimun Selama Hidupnya. Yogyakarta: SIKLUS.

Soetomo. 2015.  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Airlangga University. Penerbit Airlangga University Press.

Waluyo S dan Marhaedra B. 2014. Penyakit – Penyakit Autoimun. Penerbit PT Elex Media Kamputindo : Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRISTAL ADA DI URINE, KOK BISA?