Manfaat Jalan Kaki Bagi Kesehatan


Studi World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus menerus dalam bekerja adalah 1 dari 10 penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak atau aktifitas fisik dan pada kebanyakan negara di seluruh dunia, 60% hingga 85% orang dewasa tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), aktifitas fisik merupakan suatu gerakan tubuh yang dihasilkan otot rangka dan membutuhkan energi, termasuk aktivitas yang dilakukan saat bekerja, bermain, melakukan pekerjaan rumah tangga, bepergian dan kegiatan rekreasi. Aktifitas fisik berbeda dengan olahraga karena olahraga merupakan suatu kegiatan fisik yang direncanakan, terstruktur, berulang dan bertujuan memperbaiki atau mempertahankan satu atau lebih komponen kebugaran fisik seseorang.

Berjalan kaki merupakan aktivitas fisik yang sederhana, mudah dan murah. Jalan kaki adalah olahraga yang murah namun menyehatkan dan aman karena resiko cedera yang sangat kecil. Studi yang dilakukan oleh Duke University Medical Center baru-baru ini ditemukan bahwa berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari dapat mengurangi metabolic syndrome, yaitu salah satu penyebab tingginya risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Penelitian Stanford University (2017), rata-rata penduduk dunia berjalan 4.961 langkah per hari. Orang Hong Kong paling rajin jalan kaki, yakni 6.880 langkah per hari. Orang Indonesia paling malas jalan kaki, rata-rata 3.513 langkah per hari. 

Manfaat dari berjalan kaki antara lain :

1. Berjalan cara terbaik menurunkan berat badan

Dr Caroline Richardson, peneliti dari Universitas Michigan, dalam laporan penelitian yang dipublikasikan Annals of Family Medicine, menjelaskan bahwa berjalan kaki selama 20-40 menit setiap hari bisa mengurangi sedikit demi sedikit kelebihan berat badan. Berjalan kaki selama 30 menit/hari dapat mengurangi berat badan. Bahkan dalan sebuah penelitian Brown University dan University of Pittsburgh menyebutkan bahwa perempuan yang berjalan kaki satu jam selama lima hari dalam satu mingu dan mengkonsumsi 1.500 kalori tiap hari, dapat mengurangi berat badan sebanyak 11,3 kilogram dalam setahun.

2. Membakar kalori lebih cepat

Berjalan kaki dapat meningkatkan metabolisme sehingga tubuh membakar kalori lebih cepat, bahkan sekalipun tengah istirahat, meningkatkan energi.

3. Membantu mengurangi stress

Jalan kaki mampu meningkatkan keadaan psikologis dan kesehatan mental (perasaan sehat dan bugar dalam hidup). Meningkatkan rasa percaya diri dan memperbaiki mood. Jalan kaki menyembuhkan depresi dan kegelisahan. Membuat bahagia. Hal itu dikarenakan saat berjalan kaki, terutama di tempat yang menyenangkan (seperti taman atau tempat berpemandangan indah) menjadi saat relaksasi tersendiri.

4. Memperlambat penuaan

Menurut Soekarman (1988: 35) olahraga yang teratur dan terukur bagi para orang usia lanjut akan sangat bermanfaat. Salah satunya memelihara kapasitas jantung dan pembuluh darah. Maksimal konsumsi O2 , menurun sebanyak 20 % dari umur 20 sampai 65 tahun. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya denyut jantung maksimal (maximal heart rate), isi sekuncup (struke volume), dan perbedaan kadar O2  arteri-vena (Arterio venous difference). Proses penuaan menyebabkan terjadinya penurunan transpot O2 maupun kemampuan sel untuk menggunakan O2. Pada orang yang lanjut usia latihan ketahanan, dan meningkatkan kapasitas aerobik akan meningkatkan VO2  max sebesar 20 % dari masa latihan dan di samping itu akan terjadi peningkatan sirkulasi koroner, volume jantung menjadi lebih besar sehingga isi sekuncup dan hal Ini akan berdampak meningkatnya curah jantung. Berjalan selama 15 menit atau lebih dapat memperpanjang bagian DNA bernama telomere yang memendek seiring bertambahnya usia.

5. Menurunkan tingkat kolesterol, diabetes dan  tekanan darah

Berjalan kaki mampu mengontrol kadar gula darah dan mencegah diabetes, menurunkan kebutuhan insulin pada penderita diabetes. Menurunkan tekanan darah (pada penderita darah tinggi). 


Sumber :

Kusumo, Mahendro Prasetyo. 2020. Buku Pemantauan Aktifitas Fisik. Yogyakarta : The Journal Publishing.

P2PTM Kemenkes RI. 2018. Apa Saja Manfaat Berjalan Kaki?.  http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/apa-saja-manfaat-berjalan-kaki. Diakses pada 21 Mei 2022.

P2PTM Kemenkes RI. 2020. Yuk Simak Fakta Jalan Kaki Berikut Ini.  http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/page/10/yuk-simak-fakta-jalan-kaki-berikut-ini. Diakses pada 21 Mei 2022.

Soekarman.  1988. Masalah Olahraga pada Anak. Makalah. Surabaya.

Wahyuningsih, A. Setyo. 2015. Membudidayakan Jalan Kaki di Kampus Konservasi. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Vol : 5 (1).

WHO. 2017. Physical activity.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRISTAL ADA DI URINE, KOK BISA?